10 Persiapan Mental Sebelum Menikah

Menikah adalah sebuah hal terpenting yang mungkin terjadi dalam hidup seseorang.  Untuk menghadapi hal penting tersebut, wajar jika anda memerlukan persiapan khusus.  Persiapan tersebut tidak hanya berkisar dalam hal materi, namun yang lebih penting lagi adalah mempersiapkan mental sebelum menikah.  Hal ini mutlak wajib dilakukan jika anda ingin periode awal dalam menjalin rumah tangga berjalan lebih mulus.

Top10Indo akan membagikan berbagai tips seputar persiapan mental sebelum menikah melalui artikel ini.  Ingat, menikah adalah hal yang sangat penting dan bahkan bisa mengubah masa depan anda, oleh karena itu persiapkan dan pertimbangkan masak-masak.

Image Credit: Wikimedia Commons

10.  Memahami perubahan yang akan terjadi dalam hidup anda

Sangat penting untuk menyadari bahwa hidup anda akan berubah secara drastis setelah menikah.  Nah, persiapan mental untuk menghadapi hal ini mutlak diperlukan agar tidak mengalami shock ataupun untuk mengurangi kecanggungan pada periode awal menikah.  Sadarilah bahwa kehidupan anda akan mulai berubah, mulai dari bangun tidur, ketika anda melihat sosok orang lain di samping anda.

Perubahan yang lebih besar justru ada dalam hal psikologis.  Anda akan memiliki kewajiban tambahan, baik sebagai seorang suami maupun istri untuk membahagiakan pasangan anda.  Nah, mungkin artikel tentang "10 Cara Menjadi Istri Yang Baik" dan "10 Ciri Suami Yang Baik" bisa berguna untuk anda.



9.  Komunikasi


Banyak orang yang menyadari bahwa komunikasi yang baik adalah kunci sebuah hubungan yang langgeng.  Namun banyak pula yang gagal menerapkan hal ini, terutama karena berbagai perasaan sungkan, tidak enak, dan takut menyakiti hati pasangan.  Yang jelas, anda harus menyiapkan diri untuk lebih terbuka dalam berkomunikasi pada pasangan, dan membuatnya lebih terbuka pula pada diri anda.

Komunikasikan dan ungkapkanlah berbagai harapan dan impian anda berdua yang ingin dicapai melalui pernikahan.  Komunikasikan juga berbagai kekhawatiran, ketakutan, dan kecemasan yang anda hadapi.  Tak ketinggalan, komunikasi seputar hal-hal teknis seperti peran dan tugas dalam rumah tangga juga sebaiknya dilakukan.



8.  Hargai perbedaan antara anda dan pasangan

Besar maupun kecil, pasti akan ada perbedaan antara diri anda dan pasangan.  Perbedaan itu akan terlihat lebih jelas ketika anda tinggal dalam satu atap.  Nah, di sinilah perasaan untuk menghargai perbedaan satu sama lain harus dibangun.  Jika hal ini tidak terbangun dengan baik, bukan tidak mungkin rumah tangga akan diisi oleh perselisihan, perdebatan, bahkan pertengkaran.

Intinya, anda dan pasangan harus mencoba menerapkan dua hal: menghargai perbedaan dan mencoba menyesuaikan diri dengan pasangan.  Cobalah untuk mengurangi berbagai hal dalam diri anda yang tidak disukai oleh pasangan, dan maklumilah berbagai hal dalam dirinya yang anda anggap "berbeda".  Jika anda melakukan hal  ini dengan tulus, maka sang pasangan pun akan melakukan hal yang sama.



7.  Persiapan menghadapi masa depan


Menikah adalah salah satu kunci masa depan kehidupan seseorang.  Pernikahan yang baik akan membawa kita ke masa depan yang baik pula.  Satu lagi, menikah bukan hanya untuk beberapa hari atau beberapa bulan, namun untuk seumur hidup.  Oleh karena itu, alangkah baiknya jika anda mempersiapkan berbagai target dan hal-hal yang ingin dicapai di masa depan.

Persiapan ini tidak bisa dilakukan sendirian, namun harus dibicarakan bersama pasangan.  Pastikan anda berdua menyatukan satu visi dan misi.  Akan lebih baik lagi jika anda dan pasangan sudah memiliki berbagai perencanaan teknis untuk mencapai visi dan misi tersebut.



6.  Jangan mengutamakan ego

Kata-kata "Aku" harus dibuang jauh-jauh dalam kehidupan pernikahan, terutama dalam berkomunikasi dengan pasangan.  "Kita" harus menjadi kata yang lebih dominan daripada "Aku".  Anda tidak bisa lagi memikirkan kebahagiaan pribadi, namun kebahagiaan pasangan hidup juga harus ditempatkan pada prioritas utama.  Jika anda merasa belum bisa melakukan hal ini, jangan terburu-buru untuk menikah.

Menikah adalah sebuah ikatan yang menuntut pengorbanan.  Sebelum kita membahagiakan diri sendiri, pastikan bahwa pasangan sudah bahagia.  Jangan takut, jika pengorbanan dilandasi dengan rasa cinta yang tulus, maka pengorbanan tersebut akan terasa sangat indah.



5.  Percaya


Satu lagi fondasi yang merupakan hal penting dalam persiapan sebelum menikah.  Anda harus bisa mempercayai pasangan anda sepenuhnya.  Sikap yang sama juga harus ada dalam diri sang pasangan terhadap diri anda.  Jika seorang lelaki dan perempuan masih saling curiga dan tidak percaya satu sama lain, artinya mereka masih memerlukan waktu untuk memahami satu sama lain sebelum berlanjut ke jenjang pernikahan.

Rasa percaya hanya bisa tumbuh jika anda memiliki landasan yang kuat, seperti landasan agama dan landasan logika.  Landasan logika ini hanya bisa tercapai apabila anda dan pasangan sudah saling memahami dan mengenal satu sama lain dengan baik.



4.  Jangan kehilangan teman-teman

Terutama bagi seorang wanita, jangan sampai anda kehilangan teman-teman setelah menjalin rumah tangga.  Banyak yang terhanyut dengan konsep tradisional bahwa pernikahan adalah hubungan yang hanya melibatkan suami dan istri.  Konsep ini tidak sepenuhnya benar, karena dalam suatu rumah tangga pun seorang suami atau istri masih memerlukan teman-temannya.

Banyak yang melupakan bahwa teman bisa berperan penting dalam sebuah hubungan rumah tangga.  Mereka bisa memberikan berbagai nasihat dan dukungan baik moral maupun material.  Terkadang, kita juga memerlukan sosok teman-teman tersebut untu me-refresh perasaan kita yang terkadang jenuh, terutama di tahap-tahap awal membina rumah tangga.



3.  Pre-Marital Konseling


Pre-Marital Konseling adalah jasa resmi yang disediakan oleh seorang Psikolog untuk membantu anda dan pasangan memahami satu sama lain sebelum masuk ke jenjang pernikahan.  Metode konseling ini juga bisa membantu menganalisa apakah anda berdua sudah siap menikah atau belum, baik secara fisik, mental, maupun material.

Jika anda berdua memiliki waktu dan dana yang cukup, tidak ada salahnya untuk mengambil jasa Pre-Marital Konseling sebelum menikah.  Biasanya, para konselor juga akan membimbing anda berdua dalam merencanakan berbagai hal yang harus dilakukan dalam pernikahan.



2.  Minta nasihat dari orang tua anda

Nasihat dari orang tua adalah hal yang sangat berharga dan harus dilakukan sebelum anda memutuskan untuk menikah.  Satu hal yang pasti, mereka berdua sudah menjalin hubungan rumah tangga dan melahirkan anda ke dunia ini.  Pasti kedua orang tua anda memiliki nasihat berdasarkan pengalaman pribadi, yang tidak bisa ditemukan di buku-buku, artikel, atau bahkan dari seorang konselor profesional.

Cobalah untuk bertanya kepada orang tua anda, apakah kira-kira anda dan pasangan sudah siap menikah atau belum.  Tanyakan pula tentang berbagai tips untuk membahagiakan pasangan dan membina rumah tangga yang langgeng.  Satu lagi yang paling penting, jangan lupa meminta restu dari mereka berdua.



1.  Bersiap untuk menjadi individu yang lebih tegar


Satu hal yang pasti, setelah menikah anda harus menjadi sosok yang lebih tegar dan kokoh.  Sebagai seorang suami, anda harus bersiap untuk melindungi istri anda dan bertanggung jawab menyokong kehidupan rumah tangga secara ekonomi maupun moral.  Anda harus mempersiapkan diri menjadi sosok yang bisa diteladani oleh istri dan anak-anak.

Sebagai seorang istri, persiapkanlah diri untuk menjadi sosok yang bisa mendukung suami.  Bersiaplah untuk menjadi istri yang tabah dan bijaksana, yang siap untuk mengarungi suka dan duka bersama sang suami.  Dukung ia dengan seluruh kekuatan anda, berilah semangat agar ia senantiasa bahagia menjalani hidup bersama anda.

Pernikahan adalah sebuah perjalanan panjang mengarungi samudera hidup, dan setiap perjalanan panjang menuntut para penjelajahnya untuk memiliki tekad yang kuat dan hati yang teguh.