10 Cara Memperoleh Beasiswa Keluar Negeri

Mendapatkan beasiswa keluar negeri tentu menjadi impian banyak orang.  Bagaimana tidak, anda bisa mendapatkan pengalaman hidup dan belajar yang berbeda, dan tentunya anda bisa merasakan semua itu secara gratis.  Apabila anda beruntung, anda mungkin bisa menabung sebagian uang beasiswa untuk modal selepas kuliah atau sekedar untuk membeli oleh-oleh bagi teman dan keluarga.  Apa sajakah langkah langkah yang harus diambil serta tips-tips yang tepat untuk mendapatkan beasiswa ke luar negeri dan belajar di universitas ternama di sana?  Berikut 10 cara memperoleh beasiswa keluar negeri versi Top10Indo  :

By mattbuck (category) (Own work by mattbuck.) [CC-BY-SA-2.0 (http://creativecommons.org/licenses/by-sa/2.0) or CC-BY-SA-3.0 (http://creativecommons.org/licenses/by-sa/3.0)], via Wikimedia Commons




1.  Cek website kedutaan negara asing di Indonesia.

Tawaran beasiswa yang paling terpercaya dan secara nominal cukup besar adalah beasiswa yang disediakan oleh pemerintah suatu negara.  Biasanya, informasi tentang beasiswa seperti ini hanya tersedia di website kedutaan besar negara tersebut.  Jadi, setelah anda menentukan negara tujuan belajar, pastikan untuk mengecek website kedutaan negara tersebut di Indonesia.  Pastikan juga untuk tidak melewatkan bagian "Scholarship" atau "Grants", di mana di dalamnya biasanya berisi informasi tentang beasiswa yang disediakan untuk pemerintah negara tersebut bagi pelajar Indonesia, lengkap dengan ketentuan dan persyaratan aplikasinya.



2.  Persiapkan sertifikat bahasa asing



Belajar di negara manapun, anda pasti memerlukan sertifikat kelancaran berbahasa Inggris dalam bentuk IELTS atau TOEFL.  Jika memang anda berniat belajar ke luar negeri, apapun negaranya, sertifikat TOEFL atau IELTS wajib dimiliki dan pasti akan berguna.  Setelah memiliki sertifikat itu, pastikan juga untuk mengecek persyaratan bahasa di negara anda mengajukan beasiswa.  Beberapa negara seperti Jerman dan Prancis mengharuskan anda untuk memiliki sertifikat standar bahasa mereka seperti ZD untuk bahasa Jerman atau DALF untuk bahasa Prancis.  Biasanya, tes-tes tersebut bisa anda ambil di pusat kebudayaan asing di Jakarta dengan membayar sejumlah uang.



3.  Jalin kontak dengan Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) di luar negeri.



Pelajar Indonesia yang saat ini belajar di luar negeri pasti tergabung dalam organisasi Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI).  Organisasi ini menampung para pelajar Indonesia, membantu mengembangkan bakat mereka sekaligus menjadi wadah untuk saling berbagi pengalaman saat belajar di luar negeri.  Di beberapa negara, ada PPI yang beranggotakan ratusan hingga ribuan orang, contohnya PPI Amerika Serikat atau PPI Malaysia.  Namun ada juga PPI yang hanya beranggotakan puluhan orang, seperti PPI India, PPI Swedia,dan lain-lain.  Pastikan untuk mengontak organisasi-organisasi PPI tersebut jika ingin mengetahui tips dan informasi seputar beasiswa dari negara tersebut.



4.  Kunjungi website universitas yang anda minati

Beasiswa tidak hanya datang dari pemerintah, namun bisa juga langsung dari Universitas.  Contohnya adalah beasiswa dari Nanyang Technological University Singapura, di mana mereka banyak menyediakan bantuan finansial bagi mahasiswa Indonesia.  Oleh karena itu, kunjungi juga website universitas yang anda inginkan, dan pastikan untuk tidak melewatkan bagian "Scholarship" atau "Financial Aid".




5.  Persiapkan surat rekomendasi dari dosen/ guru



Hampir semua beasiswa mewajibkan pelamarnya untuk menyertakan surat rekomendasi dari dosen atau guru.  Surat rekomendasi ini bisa menjadi penentu diterima atau tidaknya anda dalam sebuah program beasiswa.  Akan lebih baik jika anda meminta beasiswa dari dosen anda yang sudah Profesor, atau sudah pernah menerbitkan jurnal/ karya tulis internasional, karena hal ini akan menjadi nilai plus tersendiri.  Pastikan juga dosen tersebut benar-benar mengetahui potensi akademik anda selama belajar di bawah bimbingannya, sehingga surat rekomendasi anda akan terlihat lebih meyakinkan.



6.  Perhatikan persyaratan beasiswa sebelum mengirimkan aplikasi

Pastikan anda sudah menyertakan semua dokumen persyaratan dengan lengkap dan dalam format yang sesuai.  Jangan sampai anda gagal mendapatkan beasiswa hanya karena masalah teknis atau kurangnya kelengkapan dokumen.  Cek juga perjanjian dalam beasiswa tersebut, seputar jumlah uang yang anda terima tiap bulan, ada tidaknya ongkos tiket, bantuan liburan, dan hal-hal lainnya.



7.  Buat CV yang meyakinkan dan berkualitas

Curriculum Vitae yang berkualitas akan sangat membantu anda mendapatkan beasiswa.  Belajarlah untuk membuat CV dengan format yang baik dan benar.  Jangan lupa untuk memilih foto yang terlihat meyakinkan dan percaya diri.  Pastikan juga untuk menyebutkan prestasi-prestasi yang pernah anda raih, pengalaman berorganisasi, pengalaman kerja, pengalaman mengikuti seminar/ event internasional, serta kemampuan berbahasa asing.



8.  Pastikan anda melamar beasiswa di bidang yang paling anda kuasai

Kemungkinan untuk sukses memperoleh beasiswa akan lebih besar apabila anda melamar di bidang yang sebelumnya memang sudah anda kuasai dengan baik.  Sebagai contoh, jika anda adalah mahasiswa S-1 jurusan Ilmu Komunikasi, akan lebih mudah memperoleh beasiswa di disiplin ilmu yang linear seperti Media & Journalism, Public Relation, atau mengambil lagi Ilmu Komunikasi; daripada melamar jurusan yang belum pernah anda pelajari seperti Bisnis atau Management.  Walaupun ada kemungkinan untuk tetap diterima walau jurusan tersebut tidak berhubungan, namun akan lebih aman dan kansnya akan lebih besar jika anda mendaftarkan diri ke bidang yang sejurusan dengan yang anda kuasai saat ini.



9.  Bergabunglah dengan grup database beasiswa internasional

Ada banyak situs-situs beasiswa internasional yang secara rutin mengirimkan email ke anggotanya jika ada peluang beasiswa, kontes, ataupun pertukaran budaya.  Salah satu website yang pernah saya gunakan adalah "Fastweb".  Pastikan untuk mengisi data diri anda selengkap-lengkapnya dan setepat-tepatnya untuk mendapatkan email beasiswa yang benar-benar memenuhi kualifikasi anda.  Perhatikan juga deadline waktu beasiswa tersebut.



10.  Pertimbangkan kemungkinan untuk mencari beasiswa non-akademis



Beasiswa keluar negeri tidak hanya dalam bentuk beasiswa akademis saja.  Ada juga beasiswa dalam bentuk pertukaran budaya, summer course (biasanya untuk belajar bahasa setempat), beasiswa bakat kesenian, art residency, seminar internasional, internship (magang), dan masih banyak lagi tipenya.  Jadi, jangan lupa untuk mengecek jenis-jenis beasiswa tersebut.  Walaupun durasinya lebih pendek dan dana yang diterima lebih kecil dari beasiswa akademis, kesempatan ini tentu bisa menjadi sebuah pengalaman berharga sekaligus sebagai "batu loncatan" untuk mendapatkan beasiswa akademis.